Rabu, 24 Agustus 2011

Temanku guru kehidupanku ^^

Namanya yang cukup unik selalu mengalihkan sejenak perhatian orang padanya..banyak orang ingin tahu apa arti dari sebuah namanya yang cukup unik itu..Senang sekali bisa berteman dengannya, tepatnya tahun 2008 aku bertemu dengannya di ibu kota jawa tengah, yup semarang tepatnya Gunung Pati. Disinilah aku mulai kenal dengannya, 'kelompok 13 tukang cukur' inilah MOS pertamaku di SMA SEMESTA SEMARANG. Dari gayanya yang lain dari pada yang lain..aku mulai segan padanya, oh ternyata belum berhenti sampai disitu aja..ternyata dia siswi yang sangat hebat...kemampuannya bahasanya sangat luar biasa.


Suatu hari tepatnya hari sabtu..dimana siswa-siswi boleh pulang, sebetulnya hari sebelumnya aku sudah janji sama temenku yang dari jogja mau pulang bareng, maklum aku anak perantauan dari muntilan jadi hehehe masih takut pulang sendiri naek bus semarang-jogja sendirian..tiba2 saja temenku membatalkan kepulangannya ke jogja...oh no..aku sudah deg2an bgt...antara pulang atau tidak,  I miss my family benar-benar aku rindu pada keluargaku di muntilan..

alhamdulillahirabbil alamin...si dia, ternyata rumahnya juga jogja..dan dia sama-sama mau pulang...hmmm bener-bener kayak keruntuhan durian seneng banget ada temen pulang bareng ^^

Disinilah aku merasa dia temenku yang lain daripada yang lain..
awal perkenalan kita di bus ramayana semarang-jogja ^^
dia cerita tentang keluarganya..lebih dominan cerita ayahnya..ternyata dia sangat kagum pada ayahnya, harus dicontoh ^^
inti dari ceritanya pdku ayahnya selalu berkata : Siap menang siap kalah inilah hidup..

Dia anak kedua juga sepertiku..banyak yang bilang anak kedua lain daripada yang lain ^^
tapi sampai saat ini aku merasa apa yang beda ya kyknya sm aja??

Dia sering diikutkan oleh sekolah alias mewakili sekolah untuk debate competition diberbagai event.., sering sekali kalo pas pulang dari lomba..temen2 banyak yang tanya gimana menang gak?
mungkin hari itu belum menjadi hari keberuntungannya dia pun menjawab dengan senyum "hehehe belum bejo" katanya.
Cara dia memandang hidup sangat simple dan enjoy aku suka itu..
apa yang selalu dikatakan oleh ayahnya pasti dia praktekkan dengan sebaik-baiknya.

At last..dia menjadi salah satu perwakilan pertukaran pelajar ke Italia ^^, saat di Italia pun dia sering memperbarui isi blognya dengan gas-gas positif yang ditemukan dinegara mode tersebut..
nasionalismenya bertambah dan cara pandang hidupnya sangat luas ^^

hingga saat ini aku termasuk orang yang kesetrum dengan blognya alias selalu mengikuti seri demi seri blognya..

Aku sangat kagum padanya ^^

Majulah indonesia, kita semua selalu ada untukmu ^^



Minggu, 14 Agustus 2011

beberapa contoh pengubahan sudut pandang : Saya BERSYUKUR...


1.Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya IA BERSAMAKU bukan dengan orang lain.


2.Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya IA berada DI RUMAH dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.


3.Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka DI RUMAH dan tidak jadi anak jalanan.


4.Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya SAYA BEKERJA dan DIGAJI TINGGI.


5.Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi BANYAK TEMAN.


6.Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya CUKUP MAKAN.


7.Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih MAMPU bekerja keras.


8.Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada KEBEBASAN BERPENDAPAT.


9.Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih HIDUP.


10.Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih baik lagi.

(Sumber: Note Lutfi S. Fauza)

Jumat, 05 Agustus 2011

cerita bermakna... nech ..

Dikisahkan ada 2 orang ibu-ibu yang sedang berbelanja di sebuah toko.

Kisah ibu-ibu pertama,
Ibu 1 : “Mba, yang ini berapa harganya??”
Penjual : “Pake nanya lagi! Lihat sendiri tuh, kan ada harganya!”
Ibu 1 : “EEHH, GA SOPAN BANGET SIH JADI PENJUAL !!”
Penjual : “LHO?? Kok ibu sewot banget sih? Terserah saya dong! Toko, toko saya. Dagangan, dagangan saya. YA TERSERAH SAYA ATUH MAU GIMANA JUGA!”
Ibu 1 : “Grrr... Baru kali ini saya ketemu penjual kayak KAMU!”
Penjual : “Saya juga baru kali ini ketemu pembeli kayak ibu”
Ibu 1 : “Aaarrgghhh.... Tujuh turunan saya ga akan belanja di sini lagi!”
Penjual : “Terserah, Emang Gue Pikirin!!!”

Setelah itu, datang ibu-ibu kedua kepada penjual yang sama.
Ibu 2 : “Mba, ini berapa harganya??”
Penjual : “Pake nanya! Lihat tuh, kan udah ada harganya??”
Ibu 2 : “Ooh iya, mba. Maaf, saya ga lihat. Saya beli sekilo kalo gitu, mba.”
Penjual : “Hahaha (ketawa kecut). Baju bagus, beli cuma sekilo! (meremehkan)”
Ibu 2 : “Aahh, ga apa-apa, mba. Sekarang sekilo, mudah-mudahan lain kali bisa beli 2 kilo, 3 kilo atau 10 kilo. Do’ain ya, mba??”
Penjual : “Heh? Iya deh, bu. Nih!!”
Ibu 2 : “Makasih ya, mba! Assalamu’alaikum..”
Penjual : “Wa’alaikumussalam!”

Alhasil, ibu-ibu yang pertama jadi terheran-heran. Kemudian dia bertanya kepada ibu-ibu yg kedua.
Ibu 1 : “Bu, kok ibu bisa sabar gitu sih? Apa ibu ga sebel sama penjual tadi?? Ga sopan banget kan, bu??”
Ibu 2 : “Gini, Bu. Saya mah sudah janji sama diri saya sendiri. SAYA TIDAK MAU DIATUR OLEH KELAKUAN ORANG LAIN. Kalau orang lain tidak sopan kepada saya, KENAPA SAYA HARUS IKUT-IKUTAN GA SOPAN SAMA DIA?? Kalau orang lain marah sama saya, KENAPA SAYA HARUS IKUT-IKUTAN MARAH JUGA?? Kalau orang lain menghina saya, KENAPA SAYA HARUS IKUT-IKUTAN MENGHINA?? Terus, buat apa saya selama ini belajar tinggi-tinggi? Buat apa saya belajar jauh-jauh?? Kalau bisanya hanya MENIRU KELAKUAN ORANG LAIN!!”

Dikutip dari ceramah KH Abdullah Gymnastiar pada saat setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah. Semoga Bermanfaat!!

My beloved Mother :)

Who should I give my love to?
My respect and my honor to
Who should I pay good mind to?
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hold you
And clean you and clothes you
Who used to feed you?
And always be with you
When you were sick
Stay up all night
Holding you tight
That?s right no other
My mother

Who should I take good care of?
Giving all my love
Who should I think most of?
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hear you
Before you could talk
Who used to hold you?
Before you could walk
And when you fell who picked you up
Clean your cut
No one but your mother
My mother

Who should I say why close to?
Listen most to
Never say no to
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hug you
And buy you new clothes
Calm your head
And blow your nose
And when you cry
Who wiped your tears?
Knows your fears
Who really cares?
My mother

Say Alhamdulillah
Thank you Allah
Thank you Allah
For my mother
By : Yusuf Islam - your mother

from my little sista :)

sepotong kisah dari masa laluku

oleh Halida Hasyati Aima pada 20 Mei 2011 jam 12:41
Mie instan dan Kakakku

Kakak perempuanku bukan tipe kakak yang penyayang. Entah karena rasa sayang itu tak pernah ada untukku, atau memang karena dia yang tidak pandai menyampaikannya padaku. Dia lebih sering mengejekku, memanggil-manggil namaku dengan sebutan yang lain, menyakitiku dengan mencubit atau memukulku, ketimbang dengan mengajakku bermain bersama, mengelus-elus rambutku manja, bercanda berdua, dan lain sebagainya.
Tapi itu dulu, sewaktu kami sama-sama masih kecil. Tepatnya ketika kami masih duduk di bangku sekolah dasar. Dia yang terkenal acuh dan terkesan galak padaku pun menjadi kusegani dan jarang kudekati maupun kuajak bermain. Namun di samping itu semua, dia punya satu sifat yang amat menyenangkan hatiku apabila ia melakukannya padaku.
Berbagi. Ia begitu pandai berbagi. Begitu mencintai berbagi.
Makan mie instan adalah salah satu kesenangannya. Terlebih apabila ia memasak sendiri. Itu akan jadi kebanggaan besar baginya. Sementara aku sebagai adik, dengan usia yang dua tahun lebih muda darinya dengan kemampuan memasak yang tak semahir dirinya, pastilah iri melihat ia bisa memakan mie instan walau tak ada yang memasakkannya. Padahal aku sendiri, takut memintanya untuk memasakkanku mie instan, mengingat ia begitu galak padaku.
Akhirnya, aku yang saat itu masih kecil dengan pandangan yang lugu, hanya bisa “ngiler” melihatnya menyantap mie instan dengan lezatnya.
Tapi apa yang kemudian terjadi?
Kakakku menoleh ke arahku yang tampak kepingin itu dengan senyumnya yang manis. Ia menyendokkan sesuap mie instan sambil berkata, “Ak..” mengisyaratkan agar aku membuka mulutku. Sementara aku yang begitu kepinginnya langsung membuka mulutku dengan semangat, dan kakak pun memasukkan suapan mie instan padaku dengan cinta.
Tak hanya itu, ia masih meneruskan sifat berbaginya. Ia berkata padaku, “Ini, habiskan saja” katanya sambil memberikan mangkuk mie instan-nya yang masih ada seperempat untukku. Dan aku menerimanya dengan sumringah. Secepat mungkin aku menghabiskannya dan menyisakan mangkuk tersebut beserta sendoknya.
Kala itu, yang terpikir olehku adalah betapa baiknya kakak padaku. Tak lagi berpikir dia yang galak dan acuh itu. Dalam detik-detik itu ia menjadi yang paling sempurna dalam pikirku. Terlebih di rumah tidak ada orangtuaku saat itu, jelas dialah yang kemudian menggantikan posisi keduanya dalam pengasuhanku. Ah, sungguh mindsetku pun berubah seketika karena sesuap mie instan dan sisa darinya untukku.

hmmmm so sweet...thanks sist muachh :)

Kamis, 04 Agustus 2011

RAHASIA UMUR MANUSIA

Suatu hari, ada percakapan antara TUHAN dengan sapi. Tuhan berkata, " Hari ini Kuciptakan kau sebagai sapi, engkau harus pergi ke padang rumput, bekerja sepanjang hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun ". Tapi sapi keberatan. Dia protes kepada TUHAN dan berkata, " Kehidupanku akan segitu berat selama 50 tahun. Kira - kira 20 tahun cukuplah. Ku kembalikan kepadaMU 30tahun ". Maka setujulah TUHAN.



Di hari kedua, TUHAN menciptakan monyet. Dan TUHAN berkata, " Hi monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun ". Sang monyet menjawab, " What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah, ku kembalikan 10 tahun padaMU". Maka setujulah TUHAN.



Hari berikutnya TUHAN ingin menciptakan anjing. Terjadi perbincangan pula antara TUHAN dengan anjing. TUHAN berkata, " Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggonggongnya. Untuk itu Kuberikan hidupmu selama 20 tahun ".Sang anjing menolak. Dan dia berkata, " Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun? NO WAY!!!! Ku kembalikan 10 tahun padaMU ". Maka setujulah TUHAN.



Pada hari terakhir TUHAN menciptakan manusia. Tuhan pun berkata kepada manusia, " Tugasmu adalah makan, tiduran, bersenang - senang ". Inilah kehidupan kau dan akan menikmatinya. Akan Kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun. Sang manusia keberatan. Dan berkata, " Menikmati hidup selama 25 tahun? Itu terlalu pendek TUHAN.  Let's make a deal. Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun usianya dan monyet mengembalikan 10 tahun padaMU, maka berikanlah semua itu padaku. Semua itu akan menambah masa hiduplu manjadi 75 tahun. Setuju? " Maka setujulah TUHAN.





AKIBATNYA?

1. Sebagai manusia kita makan, tidur dan bersenang - senang ( 25 tahun pertama usia manusia )


2. Menjalankan kehidupan seekor sapi,kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita (30 tahun berikutnya)


3. Kita membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet penghibur ( 10 tahun kemudian )

4. Tinggal di rumah, duduk di depan pintu dan menggonggong kepada orang lewat. . . . Uhuk. . . . Uhuk. . . . [ batuk ] ( 10 tahun berikutnya )



GUNAKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN
TETAP SEMANGAT!!!!